Penulis: Yuntardi
TVRINews, Lampung Barat
Pemerintah Provinsi Lampung menggadeng eksportir kopi untuk membina petani kopi milenial di wilayah Lampung Barat. Langkah ini sebagai upaya mendokrak produksi kopi di Lampung yang masih rendah.
Produksi kopi di Lampung baru mencapai 700kg hingga 1 ton per hektar. Kondisi ini sangat jauh tertinggal dengan Vietnam yang mampu memproduksi 3 hingga 7 ton per hektar.
Ahli kopi Lampung, Moelyono Soesilo,mengakui kesadaran tata kelola petani kopi di Lampung dalam 10 tahun terakhir sudah cukup baik. Namun untuk produki masih kalah jauh dengan Vietnam. Maka industri kopi Lampung harus diimbangi dengan produktivitas.
Dalam meningkatkan produksi kopi, Moelyono Soesilo mengaku telah melakukan pembinaan terhadap petani kopi milenial. Petani ini berusia antara 20 hingga 45 tahun. Selama 3 tahun mendamping generasi milenial ini, telah terbukti dapat meningkatkan produksi kopi di Lampung Barat hingga 3 ton per hektar.
“Saat ini terdapat 10 hingga 12 orang petani muda yang aktif menerapkan tata kelola kebun yang baik. Sedangkan 105 petani usia dibawah 40 tahun kini masih dalam pembinaan menjadi petani kopi milenial,” kata Moelyono saat dihubungi pada kegiatan UMKM di Bandar Lampung, Selasa (18/10).
Diketahui luas area lahan kopi di Provinsi Lampung mencapai 156.918 hektare dengan jumlah petani 142.511 petani.
Diproyeksikan produksi tahun 2022 mencapai 200.000 ton. Pemerintah Daerah berencana melakukan hilirisasi produk kopi menjadi kopi bubuk yang tersentralisasi di desa-desa.
Editor: Redaktur TVRINews