
Pemerintah Pasang Target Testing 324 Ribu per Hari di Jawa-Bali
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Indonesia kembali memecahkan rekor kasus Covid-19 dengan total 34.379 yang 24.801 di antaranya terdeteksi dari Jawa-Bali pada Kamis (7/7/2021). Namun, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dalam jumlah tersebut masih 38 persen dari jumlah tes yang ditargetkan dilakukan di Jawa-Bali setiap harinya, yaitu 324 ribu tes.
“Insidensi atau jumlah kasus/100.000 penduduk/minggu di kebanyakan provinsi di Jawa-Bali masih masuk dalam kategori transmisi komunitas tingkat 3 atau 4,” kata Nadia dalam keterangan resmi yang diterima TVRINews.com, Kamis (8/7/2021).
Berdasarkan indikator jumlah kasus rawat, Nadia menjelaskan seluruh provinsi di Jawa-Bali masih berada di kategori transmisi komunitas tingkat 4, dengan jumlah kasus rawat lebih dari 30/100.000 penduduk/minggu.
Dengan keterisian tempat perawatan di Bali sekitar 50 persen. Sementara, seluruh provinsi di Pulau Jawa masih melaporkan tingkat keterisian di atas 80 persen. Positivity rate Pulau Jawa-Bali masih tinggi yaitu 19,9 persen, walaupun positivity rate menurun 24,7 persen dari hari sebelumnya.
Nadia menjelaskan pelacakan yang dilaporkan di tingkat provinsi masih sangat rendah, jauh dari target yang diharapkan sekurang-kurangnya 15 kontak erat per kasus. Informasi yang lebih detail dan lengkap dipublikasikan melalui dashboard indikator penanggulangan pandemi yang dapat dikunjungi di website Kementerian Kesehatan (https://vaksin.kemkes.go.id/#/scprovinsi).
Kementerian Kesehatan melihat per tanggal 6 Juli terjadi peningkatan jumlah testing yang dilakukan di Jawa dan Bali, dan di waktu yang bersamaan jumlah kasus terkonfirmasi lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya.
“Namun demikian, kita masih melihat kemungkinan kasus terkonfirmasi yang dilaporkan meningkat dalam beberapa hari ke depan, terlebih lagi jika jumlah testing dapat ditingkatkan secara bermakna,” ujar Nadia.
Nadia mengatakan penemuan yang diikuti dengan isolasi kasus, ditindaklanjuti dengan pelacakan dan karantina kontaknya, merupakan upaya-upaya memutus rantai penularan. Oleh karena itu, pihaknya berharap semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama dan berupaya keras meningkatkan kapasitas respon di wilayah kerjanya.
Target jumlah testing, pelacakan, dan konversi tempat tidur perawatan harus ditingkatkan sesuai ketentuan. Bersama dengan pembatasan kegiatan masyarakat dalam PPKM Darurat, hal inilah yang dapat menekan tingkat transmisi di komunitas sampai level situasi pandemi menurun ke tingkat yang aman.
Editor: Dadan Hardian
Editor: Admin