
Pemerintah Kerja Keras Kawal Transformasi Besar, Presiden Jokowi: Itulah Tujuan Kami Menetapkan Undang-Undang Cipta Kerja
Penulis: Ahmad Richad
TVRINews, Jakarta
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini pemerintah terus bekerja keras untuk mengawal beberapa transformasi besar seperti transformasi struktural, mempermudah investasi, melakukan hilirisasi, hingga melakukan transformasi ekonomi digital dan transformasi energi baru terbarukan.
“Kami sedang melakukan transformasi struktural agar Indonesia makin kompetitif, untuk menghadapi dunia yang hiper kompetisi sekarang ini,” kata Jokowi saat menyampaikan arahannya secara virtual pada acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional ICMI Tahun 2022, dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (29/1/2022).
Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah akan terus membuka lapangan kerja seluas-luasnya, serta menyejahterakan petani, nelayan, dan buruh industri. Pemerintah juga terus memfasilitasi agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa naik kelas dengan digitalisasi, serta mendukung peningkatan produk dalam negeri.
“Untuk itu kita harus mempermudah investasi, yang besar, yang sedang, maupun yang kecil, dari dalam maupun luar negeri. Itulah tujuan kami menetapkan Undang-Undang Cipta Kerja, untuk menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ujarnya.
Pemerintah juga melakukan hilirisasi antara lain di sektor pertambangan, minyak, dan gas. Menurut Jokowi, hilirisasi tersebut dilakukan untuk memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia, membuka lapangan kerja, dan sekaligus untuk menghemat devisa.
“Ekspor besi baja di tahun 2021 mencapai USD20,9 miliar, kira-kira Rp300 triliun, meningkat dari sebelumnya hanya USD1,1 miliar di 2014. Dari Rp15 triliun kemudian meloncat ke Rp300 triliun, itu karena peningkatan nilai tambah di dalam negeri,” ungkapnya.
Di samping itu, transformasi ekonomi digital juga tidak luput dari perhatian pemerintah. Menurut Jokowi, Indonesia diperkirakan memiliki potensi ekonomi digital pada tahun 2025 sekitar USD124 miliar.
“Kita juga telah memiliki 2.229 start up, kita memiliki 1 decacorn dan 8 unicorn, dan sudah ada 8,4 juta UMKM kita yang dalam lima tahun ini sudah masuk platform digital untuk menjual produknya, dan dipastikan data ini akan terus bertambah,” tuturnya.
Editor: Redaktur TVRINews