
Foto : Kapuskes TNI Mayjen TNI dr.Budiman
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Dua tahun sudah perjalanan Wisma Atlet Kemayoran dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit Darurat Khusus Covid-19 (RSDC). Dalam perjuangannya, RSDC Wisma Atlet sudah merawat sebanyak 128.165 pasien hingga saat ini.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Budiman menyebut dua tahun berdirinya RSDC Wisma Atlet ini sebagai salah satu bukti kehadiran pemerintah dalam menyediakan sarana-prasarana, yaitu tempat isolasi yang bertindak sebagai rumah sakit dan karantina untuk orang yang tidak sakit.
"Tidak semua masyarakat terutama di Jakarta ini memiliki fasilitas yang layak untuk isoman. Di sini lah bukti kehadiran pemerintah untuk menghadirkan masyarakat tersebut untuk karantina," kata Budiman di Tower 3 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Rabu (23/3/2022).
Setelah terlatih menghadapi Covid-19, Budiman berharap bahwa Wisma Atlet bisa disiapkan menghadapi ancaman lebih luas, antara lain berkaitan dengan pajanan biologi atau virus seperti ini. Ada bencana lain, baik bencana alam maupun non-alam.
"Prospek kedepan adalah persiapan negara terhadap ancaman pajanan akibat korban nuklir, biologi, dan kimia. Kedepan mungkin kita rumah sakit ini bisa menjadi prototipe pelayanan korban nuklir, biologi, dan kimia," ujar Budi.
Budiman menilai konsep ancaman kedepan dengan melihat adanya perang yang bukan hanya melibatkan fisik, melainkan proxy war, yakni perang antar negara yang menggunakan pihak lain. Kemudian, perang asimeteris yang menggunakan berbagai macam senjata atau yang biasa digunakan oleh agen biologi.
"Apapun kedepannya, setiap saat kita siap, walaupun dalam organisasi kerangka yang merupakan kolaborasi beberapa institusi seperti saat ini. Sampai saat ini memang belum ada konsep, tapi akan ada institusi atau badan yang akan selalu siap siaga," tutur Budiman.
Editor: Redaktur TVRINews