Penulis: Ahmad Richad
TVRINews, Tapanuli Selatan
Penanganan konflik warga di Dusun Pardomuan Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan dengan seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dipastikan berjalan kondusif meski sempat mengalami kendala.
"Evakuasi harimaunya berjalan secara kondusif, meski sempat terjadi penyerangan harimau sumatera tersebut kepada dokter hewan yang berusaha membiusnya," kata Irzal Azhar, Plt. Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/4/2022).
Secara kronologis, Irzal menyebutkan informasi terdapatnya harimau sumatera terjerat itu berawal pada Jumat 22 April 2022, pukul 18.30 WIB, Komandan Rayon Militer (Danramil) Batang Toru melaporkan adanya Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terjerat di Dusun Pardomuan kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok pada Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan.
Laporan tersebut ditindaklanjuti Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama dengan lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Center (YOSL-OIC) segera menuju lokasi dan tiba pada pukul 01.30 WIB, dengan membawa kandang transit dan serta peralatan senjata.
"Setibanya di lokasi, tim melakukan koordinasi dengan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batang Toru, Danramil Batang Toru, Camat Angkola Sangkunur, pemilik jerat beserta masyarakat Desa Batu Godang," ujar Irzal.
Menurut keterangan masyarakat, harimau diketahui terjerat pertama kali pada Jumat 22 April 2022, sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian saat dicek ulang pada pukul 16.00 WIB, posisi harimau yang terjerat telah berpindah tempat sejauh 200 meter, dengan keadaan jerat tali sling terlilit di kaki yang disangkutkan pada batang pohon.
"Mengingat kondisi cuaca dan mempertimbangkan keselamatan tim, akhirnya disepakati dengan muspika dan masyarakat, tim akan melakukan pengecekan ke lokasi besok pagi," ucap Irzal.
Pada Sabtu 23 April 2022, pukul 07.00 WIB, tim menuju lokasi dengan berjalan kaki sejauh 2 km dan tiba pada pukul 09.00 WIB. Di lokasi Tim menemukan seekor Harimau Sumatera yang terjerat dengan kondisi kaki terlilit tali sling dan dalam keadaan lemas.
Rencana evakuasi akan dilakukan dengan cara di tembak bius. Pada pukul 23.30 WIB, Dokter Hewan (drh). Anhar tiba di lokasi, kemudian dilakukan diskusi dengan melibatkan Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Camat Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, Koramil Siais, YOSL-OIC, Yayasan Scorpion, aparat desa serta masyarakat desa.
"Hasil dari diskusi itu kami menyepakati bahwa evakuasi harimau sumatera ini akan dilakukan besok paginya," tutur Irzal.
Barulah pada Minggu, 24 April 2022, pukul 04.45 WIB, tim dan dokter hewan melakukan persiapan, serta pengecekan senjata bius. Pukul 06.40 WIB, tim tiba di lokasi harimau terjerat, kemudian pada pukul 07.05 WIB drh. Anhar melakukan pembiusan dengan cara menembak.
"Tembakan bius mengenai tubuh harimau, namun tanpa diduga harimau tiba-tiba langsung menyerang drh. Anhar yang mengakibatkan luka di bagian lengan sebelah kirinya. Akibat kejadian itu drh. Anhar segera dievakuasi ke rumah sakit Padangsidimpuan untuk mendapatkan perawatan," kata Irzal.
"Sementara itu usai menyerang harimau kemudian lari menjauh," sambungnya.
Melihat kondisi tersebut Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan bersama-sama dengan Camat Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, mewakili Danramil Siais, kepala desa, YOSL-OIC, dan Yayasan SCORPION menyampaikan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
Mereka juga memberikan himbauan agar 3 hari ke depan warga tidak melakukan aktivitas apapun di kebun, tetap waspada dan dalam melakukan aktivitas di luar rumah tidak sendiri melainkan secara berkelompok dan minimal 5 orang, serta segera melaporkan informasi kepada petugas terkait bila melihat adanya tanda-tanda keberadaan harimau tersebut.
"Untuk penanganan berikutnya, Balai Besar KSDA Sumatera Utara akan melakukan pemasangan perangkap di sekitar lokasi kejadian, dan melakukan patroli rutin, serta pendampingan terhadap masyarakat sampai situasi kembali kondusif," tutur Irzal.
Editor: Redaktur TVRINews