Penulis: Ahmad Richad
TVRINews, Mamuju
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 17 warga mengalami luka-luka akibat gempa Magnitudo (M) 5,8 yang mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6) siang kemarin.
Untuk mempercepat penanganan warga yang luka dan mengungsi, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto langsung meninjau lokasi gempa tersebut.
"Kehadiran BNPB di Mamuju hari ini guna memastikan agar penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik," kata Kepala BNPB Suharyanto, Kamis (9/6/2022).
Baca Juga: Dua Harimau Sumatra Kembali ke Habitat di Kerinci Seblat
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, 17 orang yang mengalami luka terkena reruntuhan material bangunan di Gedung PKK, Kantor Gubernur Sulawesi Barat.
“Saat ini, para warga yang terluka telah telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju,” kata Abdul Muhari.
Selain itu, BNPB mencatat per Rabu (8/6) pukul 21.50 WIB, kurang lebih 7.650 warga Kabupaten Majene terpaksa mengungsi.
“Para warga mulai mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwana biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka, di pelataran masjid Deking dan di SMK Kota Tinggi,” ucapnya.
Baca Juga: Akibat Gempa Mamuju, Kantor Gubernur Sulawesi Barat Roboh
Hal serupa juga dilakukan oleh para warga Kabupaten Mamuju karena khawatir terjadi gempa bumi susulan dan potensi ancaman tsunami.
“Ada tiga titik pengungsian warga yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju. Jumlah warga yang mengungsi sementara ada sebanyak 7.670 jiwa,” ungkap Abdul.
Diketahui, gempa bumi Magnitudo 5,8 ini berpusat di koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat.
Editor: Redaktur TVRINews