
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka, Iwan Dirwan mengaku bersyukur telah berdirinya fasilitas baru, yaitu Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) yang sudah diresmikan penggu
Penulis: Edwar Ruspendi
TVRINews, Kabupaten Majalengka
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka, Iwan Dirwan mengaku bersyukur telah berdirinya fasilitas baru, yaitu Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) yang sudah diresmikan penggunaannya pada Selasa (4/1/2022) siang.
“Berdirinya fasilitas gedung ini untuk menggaungkan gerakan literasi kepada masyarakat dalam mencerdaskan bangsa dan semakin menumbuhkan minat baca terhadap buku,” kata Iwan.
Iwan menyebut, jumlah perpustakaan di Kabupaten Majalengka saat ini berjumlah 1.753 yang terdiri dari Perpustakaan Desa, sekolah, masyarakat dan lainnya. Sedangkan untuk koleksi bahan bacaan yang ada di Perpusda ini berjumlah 40.313 eksemplar dan 2500 eksemplar buku elektronik yang ada dalam e-Pusda.
Terkait program literasi di Kabupaten Majalengka, ke depan akan dilakukan secara komprehensif dan integratif yang tentunya diperlukan kolaborasi dan kemitraan seluruh stakeholder dan masyarakat Majalengka.
“Mudah-mudahan langkah awal ini akan menjadi pemicu geliat literasi menuju kabupaten literat,” harap Iwan.
Sementara Bupati Majalengka Karna Sobahi menyampaikan, fasilitas gedung layanan Perpusda dibangun dengan biaya senilai Rp10 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Perpusnas RI.
Gedung ini menjadi kebanggaan masyarakat Majalengka karena ditempat inilah jendela dunia akan terbuka.
“Berbagai pengetahuan disajikan di tempat ini, serta akan menciptakan learneing society bagi masyarakat,” kata Karna Sobahi.
Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Sayarif Bando merasa kagum dengan gedung perpusda yang baru diresmikannya.
“Ini merupakan gedung paling megah yang pernah saya resmikan di beberapa daerah,” tutur M Syarif Bando.
Pihaknya berharap mudah-mudahan pemkab Majalengka bisa merawat serta meningkatkan indeks minat baca di masyarakat.
Literasi tidak lagi tentang membaca dan menulis namun lebih kepada kemampuan dalam menciptakan barang dan jasa yang bermutu untuk kemudian dikompetisikan secara global.
Untuk itu seluruh masyarakat harus didorong untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dengan membaca.
Editor: Abdullah Fikri