
Tumpukan sampah di RSUD Aeramo, Kab. Nagekeo, NTT
Penulis: Doni Moni
TVRINews, Nagekeo
Masyarakat mengeluhkan sampah medis dan non medis yang menumpuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Pantauan TVRINews.com, Minggu (3/7), tumpukan sampah seperti, botol obat, sarung tangan, botol infus dan jarum suntik dibiarkan tepat berada di dalam lingkungan rumah sakit. Mirisnya, tumpukan sampah itu berjarak hanya belasan meter dari ruangan perawatan Ibu dan Anak kelas 3 dan ruangan gizi serta ruangan jenasah dan ruangan laundry.
Sampah tersebut juga dibakar bebas tanpa memanfaatkan alat pembakar medis rumah sakit yang telah disiapkan.
Anton Wegu, salah seorang pengunjung rumah sakit mengatakan, rumah sakit menjadi salah satu fasilitas publik yang menjadi tempat orang sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun banyaknya sampah medis memberi dampak buruk bagi para pasien yang sedang menjalani perawatan.
"Sebagai masyarakat, kami heran kenapa bisa banyak sampah di kompleks rumah sakit. Ini rumah sakit tempat rawat org sakit. Atau rumah sakit tempat untuk orang sakit terus" ungkap Anton, Minggu (3/7/2022).
Direktur RSUD Aeramo, Drg Emerentiana Reni Wahjuningsih, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan, bahwa tumpukan sampah yang berada di dalam rumah sakit itu merupakan sampah medis. Menumpuknya sampah disebabkan tidak berfungsinya alat pembakar yakni incinerator, karena masih dalam perbaikan.
"Saya cek di bidang teknisnya, Incinerator masih dalam perbaikan. Dalam waktu 3 bulan ini memang sudah dijadwalkan pembakaran" ungkapnya.
Dia menambahkan pihak rumah sakit baru mangantongi ijin operasional sementara untuk incinerator. Namun, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup sebelum dilakukan proses pembakaran.
"Minggu depan kami lakukan pembakaran sampah medisnya. Ada gudang dekat incinerator. Saya ada minta Kepala Bidang dan Kabag masukkan dalam Karung untuk simpan di TPS nya", jelas Direktur.
Editor: Redaktur TVRINews