Penulis: Yoga Nadila Putra
TVRINews, Cianjur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur memastikan jembatan darurat di Kecamatan Cidaun dan Naringgul segera selesai dan bisa digunakan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo saat diwawancarai wartawan, Sabtu (08/01/2022).
Sebelumnya dua jembatan di Kecamatan Cidaun dan Naringgul putus akibat luapan sungai, usai diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi.
"Akibat putusnya kedua jembatan tersebut, ribuan masyarakat terisolasi. Karena jembatan itu merupakan akses satu-satunya yang digunakan warga," imbuhnya Rudi.
Namun, kata dia, BPBD dan sejumlah warga berusaha membangun jembatan darurat. Kedua jembatan tersebut dibangun secara swadaya, serta menggunakan alat seadanya.
"Pembangunan jembatan darurat di Naringgul, kita sediakan juga tali sling. Sedangkan untuk di Kecamatan Naringgul warga terpaksa menggunakan kayu dari pohon kelapa," ucapnya.
Rudi mengungkapkan, saat ini pembangunan jembatan tersebut proses pengerjaannya sudah mencapai 80 persen, dalam waktu dekat bisa digunakan warga.
"Jembatan itu masih bersifat darurat agar aktivitas warga bisa berjalan dengan normal. Pemkab Cianjur pun akan segera membangun jembatan tersebut," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, dua jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, ambruk setelah aliran sungai Cimaragang meluap. Akibatnya, ribuan warga di Desa Gelarpawitan terisolir.
Dua jembatan yang ambruk tersebut yaitu, Jembatan Kampung Datar Bolang dan Cisarakan, yang menghubungkan akses jalan antar Desa Gelar Pawitan, Neglasari, Cibuluh, Cimaragang serta Desa Karangwangi hanyut terbawa arus Air Sungai Cimaragang.
Sungai tersebut meluap akibat hujan derah dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (23/12/2021) lalu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa meluapnya sungai dan robohnya dua jembatan. Namun, akses satu-satunya itu rusak dan tidak dapat digunakan.