
Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyampaikan bahwa ruang lingkup Liga 3 menjadi tanggung jawab Asisten Provinsi (Asprov) PSSI.
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Sejak lama masyarakat merindukan sepak bola Indonesia kembali bergulir. Mirisnya, seiring dengan dimulainya kembali kompetisi sepak bola nasional, isu pengaturan skor pertandingan, kembali mencuat.
Isu ini melibatkan klub dari Liga 3 Gresik Putra (Gestra Paranane FA) dalam dua pertandingan, yakni ketika melawan NZR Sumbersar dan Persema Malang. Kedua laga ini berakhir dengan kekalahan Gestra, masing-masing skor 0-1 dari NZR Sumbersar, dan 1-5 atas Persema.
Menyikapi isu ini, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyampaikan bahwa ruang lingkup Liga 3 menjadi tanggung jawab Asisten Provinsi (Asprov) PSSI yang dalam dalam hal ini Provinsi Jawa Timur.
Sehingga, menurut Erwin, yang menangani kasus dugaan pengaturan skor adalah Asprov Jawa Timur dan komdisnya. Selaku federasi pusat, tentu PSSI tidak akan lepas tangan dalam hal ini.
"Kita kontak, mendengar, dan mengarahkan kira-kira langkah apa yang harus dilakukan. Kalau ternyata dapat diketahui, ini mudah-mudahan bisa terungkap siapa pelakunya, segera kerja sama dan serahkan ke polda untuk diusut tuntas," kata Erwin dalam konferensi pers yang berlangsung di Menara Olahraga Senayan, Kamis (18/11).
Dalam pertemuan bersama Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops), diarahkan kepada Asprov agar mengenal dan kontak dengan polda. Karena dalam menangani hal yang menyangkut sepak bola sekaligus pidana harus segera dilaporkan.
"Memang ada dugaan antara Gestra melawan NZR Sumbersar dan Gestra melawan Persema Malang. Kita dengar ada deal kepada pemain, ofisial, dan ini masih dalam investigasi. Kalau ternyata benar, akan diambil tindakan secara organisasi, hukuman kode disiplin, dan tidak menutup kemungkinan akan diserahkan ke polisi untuk lebih mengungkap siapa dalangnya ini," ujar Erwin.