
Revolusi Sistem Ekonomi Indonesia untuk Gerakan Ekonomi Kerakyatan
Penulis :Doni Irwandy
TVRINews, Sumedang
Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) bersama dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menggelar acara Studium General secara daring dan luring bersama dengan akademisi, Dekopinwil, Dekopinda serta Dinas Koperasi se-Jawa Barat di Graha Bustanul Arifin Kampus IKOPIN Jatinangor Sumedang, Senin (11/10/2021).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh wakil ketua umum Ferry Joko Juliantono selaku penyaji acara studium dengan tema bahasan "Revolusi Sistem Ekonomi Indonesia".
Pelaksanaan studium general ini mendiskusikan terkait gerakan ekonomi kerakyatan dengan strategi yang tepat untuk mewujudkan revolusi sistem ekonomi di indonesia menuju Ekonomi Pancasila.
"Perubahan kehidupan masyarakat adalah membangun narasi tentang revolusi perubahan bentuk sistem ekonomi, tentu bukan perubahan bentuk saja tapi perubahan struktur yang harus dirubah secara tepat strukturnya dalam sistem ekonomi karena memang itulah jadi tujuan akhirnya adalah perubahan ekonomi reformasi, yang ternyata saat ini hanya perubahan politik dan hanya bisa dinikmati Oleh segelintir elit orang jadi bukan masyarakat," kata Ferry usai menyampaikan materi.
Dengan melihat dinamika dimasyarakat yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi, menurut Ferry saat nya kita melakukan revolusi sistem ekonomi menjadi sistem ekonomi Pancasila.
"Revolusi sistem ekonomi ini adalah sejalan dengan perubahan-perubahan yang sekarang sedang terjadi akibat digitalisasi akibat teknologi dan juga akibat dinamika sosial yang terjadi di dalam lingkungan kita, dari revolusi ini kombinasinya adalah sistem ekonomi kita kepada sistem ekonomi Pancasila sistem ekonomi Pancasila, baca undang-undang 45 baca Pembukaan undang-undang 45 baca batang tubuhnya pasal 33 kalau ada yang nggak setuju kita kembali ke sistem ekonomi Pancasila mereka nggak Pancasila itu mereka yang menghambat revolusi sistem ekonomi menuju ekonomi Pancasila mereka nggak Pancasila itu dari mana sekarang terjadi perubahan besar di dalam lingkungan," ungkapnya.
"Sekarang orang belanja online yang besar sekarang market apa namanya pasar tradisional apa bertahan bahkan bisa berkembang kemudian koperasi punya aset yang dulu tidak atau kurang bermanfaat, sekarang yang baru kemudian pabrik-pabrik juga sekarang harus terpaksa berkompetisi untuk menyediakan barang-barang yang sewajarnya dan oleh karena itu menurut saya penting keadaan ini kemudian didukung juga oleh keadaan suprastruktur yang sekarang ada di kita," kata Ferry.
Sementara itu untuk mendorong gerakan Koperasi atau gerakan ekonomi rakyat seperti pelaku usaha kecil menengah Ferry bersama dengan penggerak koperasi serta pelaku UKM akan datang ke DPR RI, DPD RI atau bahkan bertemu Presiden.
"Dalam waktu dekat Gerakan Koperasi dan gerakan ekonomi rakyat serta pelaku UKM akan mendatangi Dewan Perwakilan Daerah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia tidak kan juga ketua MPR kita akan ketemu dengan pimpinan DPR bila perlu kita akan bertemu dengan Presiden besok sendiri bisa berkelompok bisa bersama-sama atau bisa ribuan orang akan datang," pungkasnya.
Sementara itu di tempat yang sama Rektor IKOPIN, Burhanuddin Abdullah mendukung pemikiran-pemikiran terkait pengembangan dan perubahan sistem ekonomi di era digital dan di masa pandemi saat ini.
"Saya menyambut baik pikiran untuk mengadakan perubahan, kalau bisa dipercepat, karena kita sudah terlalu terlambat tidak bisa melihat bahwa perekonomian kita sekarang ini dan selama ini tidak bekerja untuk semua hanya untuk kelompok-kelompok tertentu saja, Ya Sisanya itu hanya nonton ada kebagian remah-remah nya saja Nah itu saya kira perubahan itu harus di apa namanya disegerakan bagus sekali kalau ada pikiran dikembangkan terus tentunya tanpa harus mengganggu stabilitas yang ada," kata Burhanuddin.
Burhanuddin juga sependapat perubahan ekonomi harus dapat menyasar semua kalangan termasuk pelaku usaha kecil menengah dan koperasi.
"Ini untuk kepentingan semua seperti ini kan permasalahan yang terjadi di para pelaku UMKM kesulitan untuk perekonomian yang betul betul kehilangan konsumen atau pembeli, termasuk mereka saat ini kesulitan dalam permodalan di saat pandemi ini," ujarnya.
"Baru kemarin dua hari yang lalu baru ngobrol dengan yang punya restoran dia punya restoran dia rugi 100 miliar jadi yang besar aja begitu berantakannya apalagi yang kecil yang kecil kan ditunggu harian, mereka untuk makan hari ini. Memang berat sekali dan Karena itulah saya kira penting sekali bantuan dari pemerintah bantuan langsung tunai bantuan sosial bantuan segala macam itu bagi mereka mudah-mudahan itu nyampe," pungkasnya.
Editor: Admin