
Bantu Anok, Anak Lumpuh Asal Bangka Arus Manggarai Timur
Penulis: Paul Tengko
TVRINews, Manggarai Timur
Namanya Agleriano Gefrilman, yang akrab disapa Anok. Seorang anak berusia 12 tahun asal Desa bangka arus, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menderita lumpuh sejak umur 2 tahun.
Baca Juga: Kisah Menarik, Korban Gempa Cianjur Tergerak Jadi Relawan
Anok adalah anak ketiga dari 4 bersaudara. Ia lahir pada 2010, dari pasangan suami-istri Yohanes Anom (48) dan Theresia Nelsi (41). Sang Ayah bekerja sebagai petani demikian juga sang ibu.
Sang ibu mengisahkan bahwa anaknya dulu lahir secara normal namun pada saat umurnya beranjak 2 tahun, anaknya jatuh dari tempat tidur dan semenjak itu sampe saat ini, anaknya mengalami kelumpuhan.
Selama kurang lebih 10 tahun berlalu, Anok tidak bisa beraktivitas apa-apa sama seperti anak seumuran lainnya.
Ia hanya bisa terbaring di tenda tidur dan di halaman rumah. Untuk duduk pun, Anok tidak bisa, kedua kaki dan tangannya mengecil dan pendek.
Tiap hari sang ibu mengurus Anok dengan penuh kasih dan kesabaran. Saat buang air besar sang ibu menyiapkan plastik dan saat buang air kecil, sang ibu menyiapkan botol dan saat hendak mandi atau membersihkan tubuhnya sang ibu menyiapkan meja.
"Anak saya ini, dulunya normal, lahir secara normal namun semenjak jatuh saat masih 2 tahun, akhirnya sampe saat ini dia lumpuh begini. Dia anak ketiga dari 4 bersaudara pak," ujar Theresia.
Sang ayah menuturkan bahwa Ia dan istri berniat membawanya ke rumah sakit untuk dirawat. Tetapi semuanya terkendala biaya.
"Dulu pas awal-awal sakit, kami bawa anak kami ke rumah sakit cancar, dokter menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit di surabaya namun karena terkendala di uang akhirnya kami memutuskan untuk merawat anak kami di rumah saja karena itu tadi pak untuk beli beras saja susah sehingga kami hanya bisa pasrah pak " kata Yohanes.
Ia merasa sedih karena anaknya tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah. Ia kecewa karena banyak petugas datang hanya ambil foto, dengan iming-iming akan mendapat bantuan tapi kenyataannya nihil.
"Seringkali ada orang yang ambil foto anak kami, katanya akan ada bantuan tapi ternyata sampai detik ini tidak ada itu bantuan, saya sedih pak," ucap Yohanes.
Anok adalah anak yang cerdas. Dibalik keterbatasan fisik yang dialaminya, anok ternyata bisa membaca dan menulis bahkan bisa menggambar walaupun anok tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah.
Sang Ayah merasa bingung dan terharu dengan anaknya yang bisa membaca, menulis dan menggambar.
"Kami bingung kenapa anak kami bisa baca-tulis, dia tidak pernah duduk di bangku sekolah, kami hanya orang kampung pak, tidak pernah mengajarkan dia baca-tulis. Tapi kami kaget dan terharu pas dengar dia baca tulisan di hp dan kami liat dia tulis namanya juga di buku pak. Bahkan orang sekampung dan juga semua orang yang tau soal ini juga heran dan kagum pak" tutur sang ayah dengan mata berlinang.
Sang Ayah berharap kondisi keluarganya diketahui oleh pemerintah, sehingga anaknya bisa mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.
Baca Juga: Pemimpin ISIS Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi Dilaporkan Meninggal Dunia
"Kami butuh kepedulian dari pemerintah pak. Semoga kondisi kami di sini bisa tersalurkan melalui media. Tolong kami pak. Kalau bisa, anak saya butuh kursi roda," pinta Yohanes sambil merekatkan kedua tangannya.
Saat ditanya oleh wartawan, apa keinginan anok. Anok menjawab bahwa ia juga ingin sekolah seperti teman-teman seumurannya.
Editor: Redaktur TVRINews