Penulis : Alexandro Hatol
TVRINews, Labuan Bajo
Kelompok Pemuda Sernaru Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama masyarakat mengharapkan ada tindakan tegas dari pemerintah kepada sekelompok orang yang melakukan aktivitas perambahan kawasan Hutan Bowosie milik Negara.
Tokoh Pemuda Sernaru Labuan Bajo Lasarus Ondos menduga sekelompok orang yang melakukan perambahan itu bukan warga asli Kampung Sernaru-Lancang, Kelurahan Wae Kelambu.
"Yang saya tahu orang-orang yang lakukan kegiatan di sana adalah kumpulan orang-orang yang bukan asli orang Kelurahan Wae Kelambu Lancang dan Sernaru", tuturnya.
"Kami sebagai tokoh muda Sernaru kelurahan Wae Kelambu sangat menyayangkan kegiatan-kegiatan perambahan hutan itu yang mengatas namai Komunitas Racang Buka", ungkap Lasarus pada, Senin(30/5/2022).
Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat diduga membiarkan aktivitas perambahan oleh sekelompok orang itu terus terjadi.
"Kenapa praduga tak bersalah itu muncul karena adanya tindakan pembiaran. Dulu bawa kayu kering saja kita ditangkap, sekarang babat hutan secara liar diam-diam saja", ujar Lasarus.
Melihat situasi hutan yang saat ini telah gundul akibat aktivitas perambahan, Lasarus mendukung program Pemerintah melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk mengembangkan destinasi wisata ecotourism di atas lahan kawasan hutan seluas 400 ha atau sekitar 1,98 % dari seluruh luas Kawasan Hutan Bowosie.
"Kalau memang haknya Negara itu untuk memperbaiki hutan menjadi lokasi wisata yang lebih baik, itu kan yang kita inginkan. Pernyataan BOP akan merekrut masyarakat setempat, untuk bekerja di lokasi itu nantinya, dan itu yang baik.
Kalaupun ada masyarakat yang masih merambah hutan silahkan ditangkap. Pemerintah harus tegas", tutup Lasarus.