Penulis: Intan Kusumawardani
TVRINews, Cianjur
Pasca gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11) lalu, Brimob Polri mengerahkan tim drone Bid TIK (tim khusus) untuk mencari sekaligus mendeteksi kemungkinan lokasi pengungsian warga yang belum bisa ditembus oleh roda dua dan roda empat.
Lebih lanjut, apabila tim khusus tersebut menemukan lokasi pengungsian warga, maka tim akan langsung melaporkan ke posko Brimob atau Posko Induk Polda Jawa Barat untuk ditindaklanjuti dengan cara penyelamatan warga.
Baca Juga: Menkominfo Sebut Peran Humas Pemerintah Sukseskan Presidensi G20
"Jadi kami mengirim tim kecil ini menggunakan alat transportasi helikopter dari Polairud di mana tim drone Brimob tersebut juga telah membawa perlengkapan drone untuk mencari kemungkinan adanya shelter-shelter warga," kata Koordinator SAR Vertical Rescue Satlat Korps Brimob, Kombes Pol Rantau Isnur Eka dalam keterangan yang diterima oleh TVRINews.com, Minggu (27/11/2022).
Rantau optimistis tim tersebut dapat memberikan berbagai informasi yang lebih akurat dalam proses pencarian. Pasalnya, tim tersebut dibekali dengan helikopter dan drone yang dapat lebih efisien dan efektif dalam mencari shelter warga.
Baca Juga: Update! Warga Meninggal Dunia Pascagempa Cianjur Menjadi 318 Orang
Adapun data dari laporan yang diterima Tim SAR Satlat Brimob, dari 37 lokasi terisolir hingga hari ini tersisa tiga lokasi, yaitu Kampung Kadu Gede, Pasir Manggu, dan Pasar Tunagan.
Menurut Rantau, tim khusus tersebut akan terus mencari lokasi pengungsian warga terisolir selama satu minggu ke depan yang difasilitasi oleh Polairud.
"Kita sudah membawa bekal untuk 6 hari perjalanan," ucap Rantau.
Selain itu, Rantau juga akan mencari informasi tentang desa yang terisolir baik melalui informasi lisan warga setempat maupun informasi yang beredar di media massa dan media sosial.
Editor: Redaktur TVRINews