Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Cianjur
Pelayanan kesehatan terus digencarkan demi menyelamatkan para korban yang terdampak pada gempa Cianjur. Salah satunya dari Brimob Polri yang memberikan pelayanan kesehatan keliling dari posko ke posko demi memastikan bantuan medis didapatkan para pengungsi tanpa harus bepergian ke rumah sakit.
Tim pelayanan kesehatan Brimob, menyambangi posko pengungsian korban gempa Cianjur di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet. Kegiatan itu sudah dimulai sejak pagi hari ini, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga: Korban Meninggal Gempa Cianjur Jadi 310 Orang
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan banyak pengungsi yang mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis saat tim kesehatan Brimob datang ke sana. Di sana, obat-obatan juga diberikan secara gratis sesuai dengan keluhan para pengungsi.
“Mereka mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis. Ini tandanya memang kebutuhan medis mereka perlukan, tetapi untuk menjangkau sentra pelayanan medis mungkin saja kesulitan karena faktor kendaraan atau jarak yang jauh. Oleh karenanya, upaya jemput bola dari tim medis Brimob ini seperti ditunggu-tunggu,” kata Dedi, Sabtu (26/11).
Pelayanan ini, kata Dedi, dipimpin oleh Iptu Haikal selaku dokter di tim medis Brimob Polri. Setiap kunjungan, dikerahkan 10 personel untuk memberikan pelayanan medis tersebut. Menurutnya, melalui upaya jemput bola ini, diharapkan dapat mempermudah pertolongan bagi pengungsi yang memang penting dan harus dibawa ke rumah sakit.
“Ini pasien didominasi Lansia, Ibu, dan Anak,” ujar Dedi.
Baca Juga: Momen Satgas TNI AL Evakuasi Korban Longsor Pasca Gempa di Cianjur
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan tim Brimob Polri akan berupaya menjangkau semua lokasi, bahkan desa terisolir. Karena hingga kemarin Jumat (25/11), masih terdapat pengungsi yang ternyata kondisinya semakin parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Sebagai informasi, berdasarkan data BNPB hingga Jumat (25/11) sore mencatat, ada 110 titik pengungsian yang tersebar di 15 kecamatan terdampak gempa, perinciannya yakni 57 titik pengungsi terpusat dan 53 titik pengungsian mandiri. Lokasi pengungsian dibagi dalam kapasitas besar yang mencakup 200-500 orang atau kapasitas kecil dengan menampung 5-10 orang.
Editor: Redaktur TVRINews