
Kemenparekraf Tingkatkan Kualitas SDM Pariwisata di Labuan Bajo
Penulis: Alexandro Hatol
TVRINews, Labuan Bajo
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia, terus melakukan pengembangan kualitas Produk layanan Pariwisata lewat Biannual Tourism Forum.
Dalam Biannual Tourism Forum kemenparekraf memberikan sertifikasi tenaga kerja Pariwisata sebagai bentuk dukungan Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB).
"Sebagai sebuah industri yang memiliki aktivitas bisnis di dalamnya, pariwisata sangat bergantung pada keberadaan manusia, sehingga kesiapan sumber daya manusia berperan sebagai motor penggerak utama kelangsungan industri pariwisata. Dengan begitu kompetensi dan kualitas para pelaku pariwisatanya juga perlu terus ditingkatkan" jelas Titik Lestari, Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf pada, Sabtu (26/11/22).
Baca Juga: Distribusi Bantuan Korban Gempa Cianjur Masih Terus Berlangsung
Titi menerangkan, saat ini ada pergeseran tren pola perilaku wisatawan yang mengarah pada quality Tourism atau Pariwisata berkualitas dimana tuntutan wisatawan untuk mendapatkan experience saat berwisata juga makin tinggi.
Sehingga menurutnya kesiapan SDM di bidang kepariwisataan saat menjadi faktor pendukung utama. Dengan begitu, kebutuhan SDM tersertifikasi di bidang kepariwisataan saat ini menjadi salah satu kunci penting, khususnya bagi Labuan Bajo yang saat ini menjadi salah satu destinasi yang paling unggul di Indonesia.
"Melihat perkembangan pariwisata Labuan Bajo saat ini, sertifikasi menjadi salah satu syarat wajib bagi para tenaga kerja sektor pariwisata, sehingga dapat menjadi jaminan keamanan dan sekaligus sebagai wujud pemenuhan standar kualitas pelayanan bagi wisatawan, karena ada jaminan kompetensi dari para pelaku pariwisata", tegas Titi.
Ia juga menambahkan, ada empat bidang Pariwisata yang menjadi fokus pembahasan uji kompetensi dalam rangka menjamin ketersediaan tenaga kerja terampil di sektor Pariwisata pada Biannual Tourism Forum, yaitu sertifikasi SDM bidang Biro Perjalanan Pariwisata, Bidang Kepemanduan, Bidang Hotel dan Restoran, dan Bidang SPA.
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Pius Baut, menyampaikan pembangunan infrastruktur yang terjadi selama tiga tahun terakhir ini di Labuan Bajo yang dilakukan pemerintah pusat tidak terlepas dari upaya untuk mensejahterakan masyarakat.
"Penataan fasilitas dan ruang publik saat ini telah berhasil mempercantik wajah kota Labuan Bajo. Selain ketersediaan infrastruktur, bersama-bersama kami terus menggenjot peningkatan SDM yang kompeten melalui berbagai pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat khususnya para pelaku pariwisata. Dan sertifikasi pelaku pariwisata menjadi standar kualitas SDM yang terus kami kejar saat ini", ucap Pius.
Baca Juga: Modus Para Pemburu Rusa di Taman Nasional Komodo, Pura-Pura Jadi Nelayan
Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) sendiri merupakan program berkelanjutan yang diselenggarakan Kemenparekraf sejak 2019 bekerja sama dengan Bank Dunia, meliputi 3 wilayah, yaitu Danau Toba, Borobudur-Prambanan-Yogyakarta, dan Lombok, yang menekankan pada Pengembangan SDM dengan fokus pada Peningkatan Partisipasi Lokal Dalam Perekonomian Pariwisata.
Pada tahun 2021, cakupan P3TB kemudian diperluas dengan penambahan 3 wilayah, yaitu Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Labuan bajo, dan Wakatobi. Total cakupan wilaya P3TB saat ini adalah 6 wilayah dengan 2 DPSP di dalamnya.
Hingga saat ini total target sertifikasi kompetensi di 6 wilayah P3TB tahun 2022-2023 sendiri adalah sebanyak 45 ribu orang dengan keterlibatan sebanyak 42,02% perempuan dan 57,98% laki-laki. Dan untuk Labuan Bajo sendiri baru sebanyak 1.600 orang tersertifikasi pada 4 bidang tersebut dari total target 6.900 orang.
Editor: Redaktur TVRINews