
Foto: Ilustrasi
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Seorang anak remaja dengan inisial ‘FB’ (16) harus mengalami luka-luka, akibat dipukuli oleh teman satu bimbel kursus untuk masuk Akpol dengan inisial ‘RC’ (19) yang yang mengklaim anak petinggi Polri. Hal tersebut, dibeberkan langsung oleh ibu dari korban ‘FB’, Andi Yusna.
Pada kesempatan yang berbeda, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut.
"Laporan polisinya dibuat di Polres Jakarta Selatan," kata Irwandhy, saat dihubungi, Jakarta, Rabu (16/11).
Saat dimintai keterangan lebih jauh, Irwandhy menyebut hingga kini pihaknya belum memiliki keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
"Kedepannya akan diupdate perkembangan penanganannya," ucap Irwandhy.
Baca Juga: Lakukan Pemukulan Saat Pelatihan Masuk Akpol, Anak Petinggi Polisi Dipolisikan
Untuk diketahui, Seorang anak remaja dengan inisial ‘FB’ (16) harus mengalami luka-luka, akibat dipukuli oleh teman satu bimbel kursus untuk masuk Akpol dengan inisial ‘RC’ (19) yang yang mengklaim anak petinggi Polri. Hal tersebut, dibeberkan langsung oleh ibu dari korban ‘FB’, Andi Yusna.
Dihadapan awak media, Yusna menyebut, kejadian itu terjadi di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11) lalu.
"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah, terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu PTIK, mereka tempat bimbel kursus untuk masuk Akpol," kata Yusna, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (16/11).
Pada kesempatan tersebut, Yusna mengatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke pihak Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS, Sabtu 12 November 2022.
Tidak hanya itu, Yusna juga telah menyerahkan bukti hasil visum sang putra. Akibat pemukulan tersebut, muka korban ‘FB’ mengalami memar dan berdarah.
"Sudah saya visum, di sini berdarah semua (area muka) memar disini, ulu hati-nya juga. Tiga kali pukulnya (lokasi), di tempat parkir, lapangan tempat lari, dan mobil kita juga dirusak," ujar Yusna.
Baca Juga: Polisi Akan Periksa Paman Wanda Hamidah Sebagai Tersangka Besok
Yusna menuturkan, selain dipukul anaknya juga diancam akan di habisi oleh pelaku. Akibat ancaman tersebut, hingga kini korban mengalami ketakutan, sampai-sampai tidak berani keluar rumah.
Saat Yusna mengajak korban untuk membuat laporan, ia menolak. Karena terduga pelaku mengaku dirinya anak petinggi polisi di Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
“Saat saya mau membuat laporan ke pihak kepolisian, aja dia tidak mau. Soalnya anak itu, selalu bilang kalau dirinya anak kombes,” ucap Yusna.
"Pelatih aja takut sama dia (pelaku) karena dimana-mana membuat masalah, dia selalu membawa nama anak kombes ‘saya ini anak kombes," sambungnya.
Yusna menjelaskan, kejadian pemukulan tersebut berawal saat korban dituding menyembunyikan topi milik terduga pelaku ‘RC’.
Dengan perasaan terkoyak, Yusna menuturkan kejadian tersebut, terjadi depan pelatih. Lebih miris lagi, usai terjadinya kejadian tersebut sang pelatih justru meminta korban untuk meminta maaf ke pelaku.
Ketika korban meminta maaf kepada terduga pelaku, korban justru mendapatkan ancaman dari pelaku.
"Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu," keluh Yusna dengan geram.
Editor: Redaktur TVRINews