
BNPB: Puluhan Warga Masih Tertimbun Pasca Gempa Cianjur M5,6
Penulis: Ahmad Richad
TVRINews, Jakarta
BNPB mengkoordinasikan kementerian dan lembaga untuk percepatan penanganan pasca gempa Cianjur magnitudo (M) 5,6. Koordinasi yang dipimpin Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto dilakukan melalui daring pada Senin (21/11) petang.
Pada rapat koordinasi awal ini Suharyanto menekankan, target masa tanggap darurat berlangsung selama satu minggu dan berharap proses pencarian dan evakuasi sudah selesai.
“Kami juga menyiapkan satu unit helikopter untuk distribusi bantuan,” kata Suharyanto, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Cianjur Bertambah Jadi 162 Meninggal Dunia, Mayoritas Anak-anak
Selanjutnya, Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan, menyampaikan prioritas utama penanganan darurat, yaitu pencarian dan evakuasi korban, penanganan pengungsi serta perbaikan sarana vital dan pembersihan material yang menutup akses jalan.
“Hingga hari ini, Selasa (22/11), pukul 06.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih menyebutkan sebanyak 25 warga tertimbun reruntuhan bangunan. Data menyebutkan sejumlah warga tersebut teridentifikasi berada di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,” kata Lilik Kurniawan.
Pada penanganan pengungsi, Lilik menggarisbawahi gotong royong untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas maupun mereka yang mengungsi.
“Pada pencarian dan evakuasi korban, lakukan pencarian dan evakuasi serta perawatan warga yang mengalami luka-luka,” ujar Lilik yang melanjutkan untuk memimpin rapat koordinasi.
Baca Juga: Bupati Cianjur Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa
Pada rapat koordinasi tersebut, kementerian dan lembaga memberikan informasi mengenai dukungan yang telah dilakukan di lokasi terdampak maupun sumber daya yang telah disiapkan.
Sementara itu, Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra, menginformasikan pos komando (posko) penanganan darurat berada di kantor BPBD Cianjur. Bambang mengatakan, pos pendamping nasional atau pospenas akan diaktifkan berdekatan dengan posko.
Sedangkan untuk mempercepat penanganan, ia merekomendasikan adanya pos lapangan di tiga kecamatan paling terdampak, yang berada di Kabupaten Cianjur.
Dalam mendukung tanggap darurat, Bambang mengharapkan klaster dapat segera aktif dan membantu operasi lapangan yang telah direncanakan posko.
Editor: Redaktur TVRINews