Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Bandung
Sate yang kita kenal identik berasal dari Madura dengan bumbu kacangnya. Banyak dari kalangan masyarakat yang menilai bahwa sate serasa tidak lengkap, bila tidak memakai bumbu kacang.
Namun, hal tersebut dapat disanggah dengan kehadiran Sate DJ. Di sini lah, pelopor sate yang tetap nikmat disantap tanpa memakai bumbu kacang.
Ini dibuktikan dengan pelanggan sate yang tak pernah berhenti untuk meramaikan restoran yang terletak di Jalan Sudirman dan satu-satunya yang di Badung maupun Indonesia sekalipun.
Baca Juga: Menteri Basuki: Tol Bocimi Tersambung Sampai Sukabumi Barat Tahun 2024
Muhamad Munif (30 tahun) sang Pengelola Sate DJ dari 2012 hingga sekarang menyebutkan bahwa pihaknya bisa menjual sate sebanyak 8-10 ribu tusuk per hari dengan harga kisaran Rp15 ribu untuk ayam, Rp17 ribu untuk sapi dan kambing per 10 tusuk. Dengan varian rasa yang ditawarkan, baik asin, asin pedas sedang, dan asin pedas banget sama harganya.
Padahal dengan tampilan restoran yang sederhana, Sate DJ mampu menarik perhatian wisatawan asing yang berasal dari berbagai negara, setidaknya lima harI dalam seminggu. Mereka memberikan pendapat yang positif bagi sate yang sudah berdiri sejak 38 tahun lalu.
Meski demikian, Munif mengakui bahwa munculnya brand Sate DJ ini berasal dari unsur ketidaksengajaan. Bukan sekadar terletak di depan klub malam saja, Sate DJ mempunyai histori yang panjang.
"Awalnya, ada customer yang berprofesi sebagai DJ (disc jockey), ia sudah berlangganan. Namun, ia ga suka sate dengan bumbu kacang, karena dulu belum ada sate varian lain. Sate itu identik dengan Sate Madura yang ciri khasnya dengan bumbu kacang," kata Munif ketika diwawancarai oleh TVRINews.com.
Baca Juga: Bangganya Prabowo dengan Anak Pedagang Bakso Jadi Calon Insinyur
Berdasarkan pengakuan dari Munif, DJ tersebut tida suka dengan bumbu kacang. Sehingga, saat ia beli, akan langsung ambil yang mentah kemudian diracik sendiri memakai garam, merica, sambal dan dibakar sendiri juga oleh sang DJ.
Saat pertama kali si DJ coba dengan racikannya sendiri, langsung ngerasa nyaman menyantapnya. Sejak saat itu, setiap beli sate ke tempat usaha yang dimiliki oleh keluarganya, sang DJ tidak pernah minta dilayani.
Dia ambil sendiri, racik sendiri, bakar sendiri. Kemudian, dia bawa temannya untuk mencoba sate racikan si DJ itu dan ternyata mereka suka.
"Lambat laun, teman-temannya si dj datang tanpa dia pesannya sate si DJ. Bumbu racikannya kami sudah hafal betul. Teman-temannya kalau datang pesannya sate si DJ. Maka, lahirlah nama dari Sate DJ," ujar Munif.
Sang pengelola pun merasa bangga dengan bisnis yang sudah berjalan sejak 1984 tersebut berlangsung dengan konsisten, mendatangkan banyak langganan. Namun, ia sangat menyayangkan karena banyak sekali yang meniru bahkan mengaku-ngaku sebagai Sate DJ sebenarnya.
So, bagi people yang lagi jalan-jalan ke Bandung, jangan lupa mampir ke Sate DJ sang pematah persepsi.
Hanya di Sate DJ, kalian bisa menikmati sate tanpa bumbu kacang yang ga kalah enak dengan Sate Madura pada umumnya.
Editor: Redaktur TVRINews