Penulis: Basri A
TVRINews, Surabaya
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono resmi meluncurkan Kapal Bantu Rumah Sakit yang ke dua, produksi PT PAL Indonesia di Graving Dock Semarang, Divisi Kapal Niaga Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 ini nantinya bisa digunakan dalam misi kemanusiaan jika terjadi bencana sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap negara asing.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan sebagai sistership, spesifikasi Kapal Bantu Rumah Sakit yang kedua ini tidak mengalami perubahan berarti dengan kapal sebelumnya.
“Kapal ini dilengkapi peralatan kesehatan dan fasilitas setara rumah sakit di darat dengan tipe C. Kapal ini memiliki kemampuan operasi yang sama, seperti adanya Ct Scan, X-Ray, hingga ruang isolasi yang dapat dirancang untuk menangani penyakit menular sehingga dapat berguna ditengah masa pandemi,” kata Laksamana Yudo.
Selain itu, kapal ini dilengkapi fasilitas penunjang yakni 2 unit LCVP, 2 unit Ambulance Boat dan 1 unit RHIB, serta memiliki fasilitas Deck dan Hanggar yang dapat memuat 3 unit Helikopter, yang berguna sebagai transportasi evakuasi.
“Dalam upacara Shipnaming dan Launching, TNI AL juga mengalihfungsikan KRI Semarang-594 menjadi Kapal Bantu Rumah Sakit untuk memenuhi kebutuhan,” ujar Laksamana Yudo.
Proyek pengerjaan Kapal Bantu Rumah Sakit ke-2 TNI AL yakni KRI Dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dimulai pada Oktober 2019. Kapal ini berbasis pada Kapal Landing Platform Dock, LPD, yang telah digunakan oleh TNI AL dan diminati sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand dan Senegal.
“Kapal Bantu Rumah Sakit memiliki spesifikasi teknis panjang 124 m, lebar 22 m, dan tinggi 6,8 m. Kapal ini memiliki bobot mati 7.300 ton. Kecepatan jelajah kapal di angka 14 knot,” ucap Laksamana Yudo.
Sementara kecepatan laju maksimum di angka 18 knot. Kapal mampu berlayar selama 30 hari tanpa bekal ulang bahkan dalam operasinya kapal ini diawaki 120 kru, 16 kru Helicopter dan 89 orang kru kesehatan
“Kapal Bantu Rumah Sakit Produkis PT PAL Indonesia ini dapat menampung dan merawat 169 pasien dalam misi evakuasi serta kapal ini sanggup mengangkut 280 orang,” tutur Laksamana Yudo.
Editor: Redaktur TVRINews