
Menpora Sebut Masih Ada Satu Tahap Lagi Sebelum Liga 1 2022/2023 Dilanjutkan
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Kompetisi sepak bola Tanah Air telah terhenti sejak tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan merekomendasikan agar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan transformasi terhadap pengelolaan kompetisi.
Baca Juga: Korban Meninggal Pasca Gempa Cianjur Menjadi 323 Jiwa
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyampaikan bahwa dalam proses keberlanjutan kompetisi, pihak Kepolisian mengundang stakeholder terkait terutama pengelola kompetisi, yakni LIB dan PSSI untuk melakukan rapat merumuskan terkait penyelenggaraan kembali liga, pada hari ini, Selasa (29/11/2022) di Mabes Polri.
Menurutnya, dari pihak Polri sendiri telah menyampaikan berbagai hal-hal terutama terkait SOP pengamanan yang berkaitan dengan kompetisi.
“Masih ada satu tahapan lagi yakni pihak Polri akan mengundang langsung pengelola kompetisi (PT LIB) dan PSSI untuk merumuskan terakhir seperti apa, dari situ kemudian baru Polri akan memutuskan apakah kompetisi ini boleh lanjut atau tidak,” kata Amali, Selasa (29/11).
Menpora menyampaikan bahwa dengan bergulirnya kembali Liga Sepak Bola Indonesia, tentu menjadi poin penting, karena ada kebutuhan terbentuknya Tim Nasional (Timnas) yang akan menghadapi Piala AFF Tahun 2022 dan Piala Dunia U-20 Tahun 2023.
“Beberapa catatan yang kami bisa simpulkan yang pertama adalah kita punya kebutuhan untuk mempersiapkan tim nasional baik untuk Piala AFF maupun untuk Piala Dunia U-20. Piala Dunia U-20 dimana kita menjadi tuan rumah, yang semuanya mereka adalah anak-anak atau para pemain yang ada di dalam klub masing-masing,” ujar Amali.
Ia menjelaskan para pemilik klub dari 18 klub Liga 1 telah bersepakat untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap terbentuknya tim nasional yang tangguh baik untuk senior maupun untuk tim nasional kelompok umur.
“Artinya komitmen dari klub terhadap terbentuknya tim nasional sudah sangat jelas. Tapi kita tahu persis bahwa kalau hanya dengan latihan saja, apakah itu latihan dalam negeri maupun di luar negeri itu tidak cukup. Harus ada atmosfer kompetisi yang bisa mengasah kemampuan tim nasional ini,” tutur Amali.
Baca Juga: Prabowo Ajak Masyarakat Mampu untuk Saling Berbagi dan Tidak Serakah
Sebab, lanjut Menpora Amali, dengan adanya kompetisi juga, maka pelatih dapat melihat pemain-pemain yang dibutuhkannya untuk timnas. Apabila pemain-pemain yang telah mengikuti pemusatan latihan (TC) selama ini dalam perjalanananannya dievaluasi dan tidak mungkin dimainkan lagi maka dia harus diganti dengan pamain yang dihasilkan dalam kompetisi.
Editor: Redaktur TVRINews